Halaman

Efek bintang

Selasa, 17 September 2013

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DIAWALI PRETEST TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PADANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DIAWALI  PRETEST TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PADANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

                                 Maiderawati1), Gusmaweti2), dan Lisa Deswati2)
                                   1)    : Mahasiswa Pendidikan Biologi  FKIP
                                         2)    : Dosen Pendidikan Biologi
                                         Program Studi Pedidikan Biologi
                  Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
                                   Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan
                                                  Universitas Bung Hatta

ABSTRACT. A research about cooperative learning model type snowball throwing had been done, started with pretest because of the low score in student’s achievement, less participation and less understanding of the students about the lesson. This research is was done for knowing the effect of using cooperative learning model type snowball throwing started with pretest to students of VIII grade in SMP Negeri 18 Padang achievement in biology lesson academic year 2012/2013. This  is an eksperimental research with Randomized Control Group Posttest Only Design research design. The population of the research one students in VIII grade SMP Negeri 18 Padang academic year 2012/2013. With purposive sampling and randomize technique, the experiment class is VIII.1 and the control class is VIII.2. the hypothesis was done by t-test, because the data are normal distributied and homogen variance. The result of the students learning in cognitif aspect was got with the mean of the exsperimen class was 80,57 and control class 75,26. (α = 0,05) that tcount = 2,59 and ttable = 1,67 means that tcount > ttable, so the hypothesis H1 was acceptied. This learning model also has a positive impact with effectivity and psychomotoric aspect of the students it can be concluded that the use of cooperative learning model type snowball started with pretest has a positive impact to the student is achievement of VIII grade, SMP negeri 18 Padang, academic year 2012/2013. In running of cooperative learning model type snowball throwing needs time dicipline so that the time allocation could be used well.
Key Words: Cooperative learning, pretest, student’s achievement.

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing diawali pretest yang dilatar belakangi oleh hasil belajar siswa rendah, kurangnya partisipasi siswa dan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing diawali Pretest Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Padang Tahun Pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian Randomized Control Group Posttest Only Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Padang tahun pelajaran 2012/2013. Dengan teknik purposive sampling dan melalui random, maka kelas eksperimen adalah kelas VIII.1 dan kelas kontrol adalah kelas VIII.2. Hipotesis dilakukan dengan uji-t, karena data terdistribusi normal dan variansi homogen. Hasil belajar siswa aspek kognitif diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen 80,57 dan kelas kontrol 75,26. (α = 0,05) diperoleh thitung = 2,59 dan ttabel 1,67 berarti thitung >ttabel, maka hipotesis H1 diterima. Model pembelajaran ini juga berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa aspek afektif dan psikomotorik. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing diawali pretest berpengaruh positif terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Padang Tahun Pelajaran 2012/2013. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing memerlukan disiplin waktu supaya alokasi waktu dapat dimanfaatkan dengan baik.
Kata Kunci : Pembelajaran kooperatif, pretest, hasil belajar

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama dari keluarga, pemerintah, dan masyarakat. Melalui pendidikan nilai budaya bangsa harus dipelihara, dibina dan dikembangkan untuk meningkatkan harkat martabat manusia Indonesia (Tim Pembina Mata Kuliah Pengantar Pendidikan (2008:29). Tujuan yang akan dicapai dalam proses pendidikan adalah kedewasaan rohani dan jasmani. Kedewasaan yang dimaksud adalah manusia yang bisa mandiri dalam konteks kehidupan pribadinya, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta kehidupan sebagai makhluk yang beragama.
Berdasarkan observasi selama praktek lapangan pada awal semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 dan hasil wawancara penulis dengan guru biologi kelas VIII SMP Negeri 18 Padang, terungkap bahwa guru biologi masih sering menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam menyampaikan materi, diawal proses belajar mengajar dilaksanakan pretest yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi pelajaran, namun cara ini masih belum meningkatkan pemahaman siswa, dan penggunaan model pembelajaran dengan tipe tertentu tidak diterapkan di SMP ini.
Kurangnya pemahaman siswa pada materi pelajaran terlihat saat proses belajar mengajar berlangsung, siswa tersebut kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran, hanya sebagian siswa saja yang ikut berpartisipasi dalam belajar, dan sebagian siswa lainnya terlihat pasif dalam proses pembelajaran. Rendahnya hasil belajar siswa SMP ini bisa dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Nilai Rata-Rata ulangan harian 1 semester ganjil mata pelajaran biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 18  Padang Tahun Pelajaran 2012/2013

Nomor    Kelas    Jumlah Siswa    Nilai Rata-Rata      
1    VIII1    37    65,24      
2    VIII2    39    69,57      
3    VIII3    40    58,83      
4    VIII4    39    68,28      
5    VIII5    39    56,41      
6    VIII­6    39    61,69      
7    VIII7    39    65,28      
8    VIII8    38    51,36      
9    VIII9    38    ­62,76      
Nilai Rata-Rata Ulangan Harian 1 Kelas VIII    62,15   
(Sumber : Guru mata pelajaran Biologi SMP Negeri 18 Padang Tahun Pelajaran 2012/2013)
Berdasarkan tabel 1 hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Padang diatas belum ada yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM), dimana KKM untuk mata pelajaran Biologi ini adalah 75.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing. Pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing merupakan pembelajaran yang dapat digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi tersebut (Farhan (2011:2).

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah “ Apakah Ada Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing diawali Pretest Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Padang Tahun Pelajaran 2012/2013?”
Tujuan Penelitian
1.    Mengetahui Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing diawali Pretest Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Padang Tahun Pelajaran 2012/2013.
2.    Mengetahui hasil belajar aspek afektif dan psikomotorik melalui rubrik penilaian afektif dan rubrik penilaian psikomotorik.
TINJAUAN LITERATUR
Pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing merupakan pembelajaran yang dapat digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi tersebut (Farhan, 2011:2).
Uno, dkk (2012:88), menjelaskan bahwa langkah-langkah pembelajaran snowball throwing  adalah sebagai berikut:
1.    Guru menyampaikan materi yang akan disajikan;
2.    Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi;
3.    Masing-masing ketua kelompok kembali kekelompoknya, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya;
4.    Kemudian masing-masing siswa diberi satu lembar kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok;
5.    Kemudian, kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar oleh satu siswa kesiswa yang lain selama lebih kurang 5 menit;
6.    Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan, siswa diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas yang berbentuk bola tersebut secara bergantian;
7.    Guru memberikan kesimpulan;
8.    Evaluasi;
9.    Penutup;
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 di SMP Negeri 18 Padang khususnya kelas VIII tepatnya pada pertengahan bulan november hingga desember. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dalam pelaksanaan penelitian ini terdapat dua jenis kelas yaitu kelas eksperimen, dan kelas kontrol.  Pada kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing diawali pretest, sedangkan pada kelas kontrol diterapkan model pembelajaran konvensional diawali pretest. Rancangan penelitian ini adalah Randomized Control Group Posttest Only Design.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Padang Tahun Pelajaran 2012/2013. teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling. Dengan kriterian berdasarkan guru sama, rata-rata nilai dan aktivitas yang mendekati sama.
Berdasarkan kriteria yang digunakan, maka kelas sampel adalah kelas VIII.1 dan VIII.2, selanjutnya dengan cara random untuk penentuan kelas eksperimen dan kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas VIII.1 dan kelas kontrol adalah kelas VIII.2.
Penelitian ini didasari oleh dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Untuk memperoleh data tentang hasil belajar biologi siswa ranah kognitif langsung dari tes akhir siswa, sedangkan ranah afektif dan psikomotorik melalui rubrik penilaian afektif dan psikomotorik.
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1.    Tahap persiapan
2.    Menentukan tempat penelitian.
3.    Menetukan jadwal penelitian.
4.    Menentukan populasi dan sampel.
5.    Menetapkan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
6.    Pada kedua kelas sampel, mempersiapkan RPP dan materi ajar dari materi yang akan diajarkan.
7.    Mempersiapkan hal-hal yang mendukung pembelajaran pada kelas eksperimen yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing diawali pretest dan pada kelas kontrol diberikan pembelajaran konvensional diawali pretest.
8.    Mempersiapkan instrumen penelitian.
9.    Menjelaskan cara menerapkan model pemebelajaran kooperatif tipe snowball trhowing, serta membagi kelompok dari masing-masing siswa. Kemudian menjelaskan kepada siswa bahwa setiap awal pertemuan akan diadakan pretest, tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut, dan peneliti meminta agar siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pretest pada setiap pertemuan.
2. Tahap Pelaksanaan
Tabel 2. Tahap pelaksanaan

Kelas Eksperimen      
A.    Kegiatan Pendahuluan

a.    Pembukaan berupa salam dan berdoa.
b.    Guru memperhatikan kesiapan ruang, alat dan media yang dibutuhkan untuk belajar.
c.    Guru mengecek kehadiran siswa
d.    Guru memeriksa kesiapkan siswa untuk menerima pelajaran

e.    Guru memberikan apersepsi kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari.
f.    Guru memberikan motivasi kepada siswa
g.    Guru menyampaikan judul pelajaran dan menuliskannya di papan tulis.
h.    Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa
      
B.    Kegiatan Inti

a.    Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti pretest.
b.    Guru meminta siswa duduk pada masing-masing kelompok yang telah dibagi, kelompok disini terdiri dari 6 kelompok
c.    Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
d.    Guru membuat papan nilai di depan kelas.
e.    Guru memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi dan teknik diskusi yang akan dilakukan
f.    Masing-masing ketua kelompok kembali kekelompoknya, kemudian menjelaskan materi dan teknik diskusi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
g.    Guru memberi waktu siswa mendalami materi ±10 menit
h.    Kemudian masing-masing kelompok diberi satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok dan jawaban pertanyaan tersebut dikertas yang lain. Pada pertemuan pertama yang membuat soal adalah kelompok I, II, dan III,  sedangkan yang menjawab pertanyaan adalah kelompok IV, V dan VI.
i.    Kemudian, kertas tersebut dibuat seperti bola dan diberikan oleh satu kelompok kekelompok yang lain selama lebih kurang 5 menit
j.    Sedangkan kertas jawabannya dikumpulkan kepada guru.
k.    Setelah kelompok mendapatkan satu bola/ satu pertanyaan, kelompok diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas yang berbentuk bola tersebut secara bergantian.
l.    Jika tidak dapat menjawab maka kelompok tersebut dianggap gagal dan pertanyaan tersebut dijawab oleh kelompok yang membuat soal. Dan begitu seterusnya.
Guru memberikan penekanan konsep pada hal-hal yang dianggap penting.      
Kegiatan Penutup

a.    Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
b.    Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif
c.    Guru menyampaikan materi untuk pertamuan selanjutnya dan menyuru siswa untuk mempersiapkan diri mengikuti pretest pada pertemuan selanjutnya.
d.    Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup
   
 
Kelas Kontrol      
A.    Kegiatan Pendahuluan

a.    Pembukaan berupa slam dan berdoa
b.    Guru memperhatikan kesiapan ruang, alat dan media yang dibutuhkan untuk belajar
c.    Guru mengecek kehadiran siswa
d.    Guru memeriksa kesiapan siswa untuk menerima pelajaran
e.    Guru memberikan apersepsi kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari
f.    Guru memberikan motivasi kepada siswa
g.    Guru menulis judul pelajaran dipapan tulis dan
h.    Guru  menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa
      
Kegiatan Inti

a.    Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri mengikuti pretest
b.    Guru menjelaskan materi pelajaran secara rinci kepada siswa
c.    Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang dipelajari
Guru memberikan penguatan untuk menyamakan konsep dan persepsi yang dipelajari      
Kegiatan Penutup

a.    Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
b.    Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif
c.    Guru menyampaikan materi untuk pertamuan selanjutnya dan menyuru siswa untuk mempersiapkan diri mengikuti pretest pada pertemuan selanjutnya.
d.    Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup
   
3. Tahap Evaluasi
Evaluasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai dari proses pelaksanaan. Evaluasi dilaksanakan dengan memberikan tes akhir untuk melihat tingkat keberhasilan siswa dalam memahami konsep yang diberikan.
Untuk mengukur hasil belajar, keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok dilakukan tes, dengan memberikan serentetan pertanyaan , latihan atau instrumen lain.
Untuk mengetahui apakah instrumen itu layak atau tidak maka perlu di uji validitas, reliabilitas, Tingkat kesukaran, dan daya pemebeda. Dan untuk mengetahui hasil belajar siswa aspek afektif dan psikomotorik digunakan rubrik penilaian aspek afektif dan psikomtorik.
Dari analisis data yang penulis lakukan untuk uji normalitas menggunakan uji liliefors dan  kedua kelas sampel terdistribusi normal dan untuk uji homogenitas dengan menggunakan uji F dan kedua kelas sampel memiliki varians yang homogen. Oleh karena itu uji hipotesis digunakan uji t.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari penelitian yang telah dilakukan pada kelas VIII SMP Negeri 18 Padang, khususnya kelas VIII.1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.2 sebagai kelas kontrol diperoleh data primer yaitu hasil belajar biologi siswa. Data tersebut diperoleh dari tes akhir penelitian. Pada tes akhir digunakan soal objektif dengan 20 soal tes dari 50 soal tes uji coba, dengan 4 pilihan jawaban, peserta tes akhir diikuti oleh 35 siswa kelas eksperimen dan 39 siswa kelas kontrol.
Berdasarkan analisis jawaban siswa setelah dilakukan tes akhir, diperoleh data hasil belajar siswa, dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Nilai Rata-rata, Simpangan Baku, dan Varians Kedua Kelas Sampel

Kelas Sampel    N       X̅          S         S²      
Eksperimen       35    80,57    8,38    70,25      
Kontrol             39    75,26    8,66    74,93   
Keterangan:
n  = jumlah anggota sampel
X̅ = nilai rata-rata
S = simpangan baku
S² = Varians

45
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing diawali pretest (rata-rata 80,57) lebih tinggi dari hasil belajar siswa kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional diawali pretest (rata-rata 75,26).
Setelah dilakukan tes akhir maka hasil dari tes akhir tersebut dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal atau tidak. Untuk uji normalitas digunakan uji liliefors seperti yang telah dikemukakan pada teknik analisis data. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas               n        α          L0          Lt       Keterangan      
Eksperimen    35    0,05    0,0993    0,1498    Normal      
Kontrol           39    0,05    0,1137    0,1419    Normal   
Keterangan:
L0 = harga mutlak yang besar
Lt =harga yang terdapat pada tabel statistik

Berdasarkan tabel 4 terlihat bahwa kedua kelas sampel memiliki L0 < Lt, berarti data kedua kelas sampel terdistribusi normal..
Untuk mengetahui apakah kedua kelas sampel memiliki varians homogen atau tidak, maka dilakukan uji F sesuai dengan teknik analisis data yang telah dikemukakan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas Kelas sampel

Kelas               n        S         S²     Fhitung    Ftabel    Kesimpulan      
Eksperimen    35    8,38    70,25    1,067    1,74        Homogen      
Kontrol           39    8,66    74,93               

Dari tabel 5 terlihat kedua kelas sampel memiliki Fhitung < Ftabel bararti kedua kelas sampel memiliki varians yang homogen.
Setelah melakukan uji normalitas dan homogenitas maka dilakukan uji hipotesis, sesuai dengan data yang terdistribusi normal dan varians yang homogen maka digunakan uji t. Hal ini dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Uji Hipotesis Kelas Sampel

Kelas Sampel    N    X̅            S         S²    thitung    ttabel      
Eksperimen    35    80,57    8,38    70,25    2,59      1,67      
Kontrol           39    75,26    8,66    74,93           

Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa thitung > ttabel, maka dapat dikatakan hipotesis H1 diterima.
Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat disimpulkan ada pengaruh yang positif dari hasil belajar siswa kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing diawali pretest  dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional diawali pretest.
Tabel 7. Persentase penilaian hasil belajar aspek afektif dan psikomotorik


Per-
Ke:    K. Eksperimen    K. Kontrol     
    A(%)    P(%)    A(%)    P(%)     
 I    79        78      76          76     
II    81         80    78           77     
III    82        81    78          78     
Ʃ    242    239     232       231     
̅X    81       80       77          77    
   

Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa persentase penilaian aspek afektif kelas eksperimen (81 %) lebih tinggi dari kelas kontrol (77%), dan untuk penilaian asfek psikomotorik kelas eksperimen (80%) lebih tinggi dari kelas kontrol (77%).
Dari hasil penelitian didapat bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol dengan rata-rata kelas eksperimen 80,57 dan kelas kontrol 75,26. Secara statistik hasil belajar kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing berpengaruh positif.
Setelah dilakukan analisis data dan pengujian hipotesis terhadap hasil belajar, maka diperoleh thitung > ttabel (α 0,05), dengan demikian hipotesis hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing diawali pretest lebih baik dari pada menggunakan metode konvensional. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar kelas eksperimen 80,57 lebih tinggi dari kelas kontrol 75,26.
Tingginya hasil belajar pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing ini karena pada model ini memberikan konsep pemahaman pada materi. Seperti yang diungkapkan Farhan (2011:2) bahwa pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing merupakan pembelajaran yang dapat digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi tersebut.
Selain memberikan pemahaman pada materi model ini juga melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. Dan setiap siswa dituntut untuk berperan aktif didalam kelompokknya, dengan demikian semua anggota kelompok mengerti dengan materi yang dipelajari.
Dalam model pembelajaran ini siswa juga dituntut untuk menjadi pendengar yang baik, sehingga pesan tersampaikan sebagaimana mestinya. Pesan ini adalah berupa materi pelajaran yang bermanfaat bagi siswa. Sedangkan pada metode konvensional siswa hanya mendengarkan materi yang disampaikan guru. Sehingga siswa menjadi bosan dan cendrung ribut saat proses belajar mengajar berlangsung.
Pada pembelajaran kooperatif snowball throwing pada SMP Negeri 18 Padang  ini lebih banyak siswa yang bekerja, sehingga seluruh siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan tanggung jawab individual dalam diskusi kelompok, hal ini dapat dilihat dari persentase penilaian hasil belajar siswa asfek afektif dan psikomotorik yang diamati langsung oleh guru mata pelajaran biologi, jadi dengan keterlibatan ini maka secara tidak langsung siswa memahami materi yang didiskusikan dalam kelompok.
Namun ada kelemahan dari penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing pada SMP Negeri 18 Padang ini, yaitu kurangnya waktu saat pembelajaran, yang menyebabkan hal ini adalah kurangnya pemahaman materi yang diberikan, sehingga untuk menguasai materi yang diberikan maka salah satu cara yang bisa dilakukan adalah pembelajaran yang diawali pretest, dengan adanya pretest akan menggambarkan kemampuan dasar dari siswa.
Selain hasil belajar aspek kognitif, dalam penelitian ini juga dilihat hasil belajar aspek afektif dan psikomotorik.
Dilihat dari tabel 7 bahwa nilai afektif dan psikomotorik kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.
Untuk nilai afektif  kelas eksperimen pada pertemuan pertama 79 %, pertemuan kedua 81 % dan pertemuan ketiga 82%, sedangkan kelas kontrol untuk pertemuan pertama 76 %, pertemuan kedua 78 % dan pertemuan ketiga 78%. Sedangkan untuk nilai psikomotorik kelas eksperimen pada pertemuan pertama 78 %, pertemuan kedua 80 %, dan pertemuan ketiga 81 %, sedangkan kelas kontrol pertemuan pertama 76%, pertemuan kedua 77 % dan pertemuan ketiga 78%.
Sehingga nilai rata-rata afektif kelas eksperimen 81%, sedangkan kelas kontrol 77 %, untuk nilai rata-rata psikomotorik kelas eksperimen 80 %,sedangkan kontrol  77 %.
Jadi nilai afektif dan psikomotorik kelas eksperimen tergolong baik sekali, sedangkan nilai afektif dan psikomotorik kelas kontrol tergolong baik, sejalan dengan kriteria yang dikemukakan oleh Sudjiono (1995: 35) bahwa persentase 80 keatas predikatnya tergolong baik sekali dan presentase 66-79 predikatnya tergolong baik.
Lebih baiknya nilai afektif dan psikomotorik kelas eksperimen dari kelas kontrol ini berkaitan dengan kelebihan yang dimiliki oleh pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing ini, dimana dalam pembelajarannya siswa dituntut untuk berperan aktif dalam kelompoknya, siswa juga dilatih untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya.
Serta dalam model pembelajaran ini siswa di tuntut menjadi pendengar yang baik, sehingga pesan tersampaikan sebagaimana mestinya. Jadi dengan adanya kelebihan yang diuraikan di atas maka akan berpengaruh positih terhadap hasil belajar siswa aspek afektif dan psikomotorik.
Sesuai menurut Farhan (2011:2) bahwa pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing merupakan pembelajaran yang dapat digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi tersebut. Dan melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok.
Sedangakan pada kelas kontrol pembelajarannya hanya dengan menggunakan metode konvensional, siswa hanya mendengarkan materi yang disampaikan guru, dan siswa tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa peneliti penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing telah dilakukan, Ferry (2011) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif pada penerapan model pembelajaran snowball throwing terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VII SMP Adabiah Padang tahun pelajaran 2010/2011, ini ditandai dengan perbandingan nilai rata-rata siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, pada kelas eksperimen nilai rata-ratanya 68,25 sedangkan kelas kontrol 53,82.
Selanjutnya dalam penelitian Sari (2011) menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing yang diawali tugas rumah dapat mempengaruhi hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 7 Padang, dimana rata-rata nilai hasil kelas eksperimen adalah 78,83 dan kelas kontrol 68,71.
Berdasarkan uraian diatas terlihat bahwa pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing diawali pretest berpengaruh positif terhadap hasil belajar biologi siswa. ini terbukti dengan diperolehnya skor akhir penelitian yang lebih tinggi pada kelas eksperimen.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa:
1.    Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing diawali pretest berpengaruh positif terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Padang tahun pelajaran 2012/2013.
2.    Hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol dengan rata-rata kelas eksperimen 80,57 dan kelas kontrol 75,26.
3.    Hasil belajar aspek afektif kelas eksperimen (rata-rata 81%)  lebih baik dari kelas kontrol (rata-rata 77%), dan hasil belajar aspek psikomotorik kelas eksperimen (rata-rata 80%) lebih baik dari kelas kontrol (77%).
Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disarankan hal sebagai berikut:
1.    Diharapkan kepada guru yang mengajar biologi agar dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing diawali pretest dalam proses pembelajaran disamping model lain, karena model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing dapat memberikan pemahaman materi yang sulit kepada siswa.
2.    Diharapkan kepada guru agar lebih mengontrol dan disiplin waktu.
3.    Kepada peneliti lain yang tertarik dan berminat melakukan penelitian ini, diharapkan dapat mengembangkan pada materi pelajaran yang lain.
   
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Gusti Ngurah. 2011.Manajemen Penulisan Skripsi,Tesis dan disertasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
                                  2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta : Bumi Aksara.
                                  2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
                                  2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan tinggi Direktorat Ketenagaan.
Farhan. 2011. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing. http://www.farhan-bjm.web.id/2011/09/model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html. Diakses pada Tanggal 6 Mei 2012.
Ferry, Darma. 2011. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif  Tipe Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Adabiah Padang. Skripsi tidak diterbitkan. Padang: FMIPA UNP.
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.
Hendri, Wince. 2008. Biologi Dasar dan Mikroteknik Laboratorium. Padang: Bung Hatta University Press.
Hermanto, Bambang. 2012. Supertrik Biologi.  Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Lufri. 2005. Motodologi Penelitian. Padang : Negeri Padang University Press.
           2010. Strategi Pembelajaran Biologi Teori,Praktek, dan Penelitian. Padang: Negeri Padang University Press.
Piaw, Chua Yan. 2006. Kaedah dan Statistik Penyelidikan. Malaysia : Mcgraw-Hill.
Rahyubi, Heri. 2012. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung: Nusa Media.
Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Robin. 2012. Hakekat Pembelajaran Biologi. http://robincom.com/ 2012 /04/ pembelajaran -hakikat -biologi.html. Diakses pada tanggal 25 Desember 2012.
Saleh, Abdul Rahman. 2011. Macam-macam Tes menurut waktu diberikannya.http://www.abdulrahmansaleh.com/2011/05/langkah-langkah-penyusunan-tes.html . Diakses pada tangga 27 mei 2012.
Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Kencana.
Sari, Selvia Meta. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing yang diawali Tugas Rumah Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMAN 7 Padang. Skripsi tidak diterbitkan. Padang : FKIP Universitas Bung Hatta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Sovia, Ezi.2010. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai Tugas Rumah Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X di SMAN 2 Koto XI Tarusan. Skripsi tidak diterbitkan. Padang : FMIPA UNP.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sudjiono, Anas. 1995. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukiman. 2012. Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta : Insan Madani.
Suryabrata, Sumadi.2004. Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Susanto, Pudyo. 2012. Pembelajaran Biologi.http://www.scribd.com/doc/69251 068/4/bab-ii-hakikat-pembelajaran-biologi. diakses pada tanggal 25 desember  2012
Tim Pembina Mata Kuliah Pengantar Pendidikan. 2008. Bahan Ajar Pengantar Pendidikan. Padang : Negeri Padang University Press.
Sisdiknas. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003.  Bandung: Citra Umbara.

Uno, Hamzah B dan Nurdin Mohammad. 2012. Belajar dengan Pendekatan Pembelajaran Aktif Inovatif Lingkungan Kreatif Efektif Menarik. Jakarta : Bumi Aksara.
Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta : Bumi Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar