Jenis-jenis Kurikulum
Maiderawati1)
(8136173012)
1) Mahasiswa Pendidikan Biologi
Program Studi Pendidikan Biologi
Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan
ABSTRAK. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan jenis-jenis kurikulum serta kelemahan dan kelebihan dari masing-masing jenis kurikulum. Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Ada beberapa jenis kurikulum, jika dilihat dari sudut guru sebagai pengembang kurikulum dikenal jenis-jenis kurikulum yaitu, open curriculum, close curriculum, guide curriculum. Sedangkan Nasution mengatakan bahwa jenis-jenis kurikulum ada tiga yaitu, separate subject curriculum, correlated curriculum, dan intergrated curriculum.
Kata kunci: Jenis-jenis kurikulum
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam rangka membantu peserta didik dalam menguasai materi pengajaran dan mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Dengan demikian, setiap pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu baik pada penguasaan ilmu pengetahuan, pengembangan pribadi, komunikasi sosial dan kemampuan kerja. Oleh karenanya dalam mencapai
tujuan pendidikan dan mengembangkan kemampuan-kemampuan dasar peserta didik, maka diperlukan kurikulum, metode penyampaian, media dan sumber belajar serta alat evaluasi yang tepat.
Untuk memberikan gambaran komprehensif tentang model kurikulum yang dikembangkan pada sekolah, perlu dideskripsikan makna dan urgensi kurikulum dalam pendidikan, pendekatan dan orientasi kurikulum dimaksudkan untuk memudahkan anak belajar. Selain itu kurikulum juga menentukan apa yang akan dipelajari, kapan waktu yang tepat untuk mempelajarinya, keseimbangan bahan pelajaran dan keseimbangan antara aspek-aspek pendidikan yang akan disampaikan. Adapun organisasi atau desain kurikulum bertalian erat dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan.
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memegang peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Kurikulum akan membantu kita untuk dapat mengajar secara lebih efektif dan sistematis dengan materi serta metode yang telah dipersiapkan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Sebelum mengenal lebih jauh tentang kurikulum maka kita harus mengetahui jenis-jenis kurikulum tersebut, oleh karena itu dalam makalah ini akan membahas tentang jenis-jenis kurikulum.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belang yang telah dikemukakan adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa saja jenis-jenis kurikulum?
2. Apakah keunggulan dan kelemahan dari masing-masing jenis kurikulum tersebut?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan maslah yang telah dikemukakan adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Menjelaskan jenis-jenis kurikulum.
2. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan dari masing-masing jenis kurikulum.
PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis kurikulum
Jika dilihat dari sudut guru sebagai pengembang kurikulum dikenal jenis-jenis kurikulum sebagai berikut:
· Open curriculum (kurikulum terbuka), artinya kurikulum = guru. Guru memiliki kebebasan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan keinginan dan kemampuannya.
· Close curriculum (kurikulum tertutup), artinya kurikulum sudah ditentukan secara pasti mulai tujuan,materi, metode dan evaluasinya, sehingga guru tinggal melaksanakan apa adanya.
· Guide curriculum (kurikulum terbimbing), artinya kurikulum setengah terbuka, setengah tertutup. Rambu-rambu pengajar telah ditentukan dalam kurikulum, akan tetapi guru masih diberi kemungkinan untuk mengembangkan lebih lanjut dalam kelas.
Sedangkan Nasution mengatakan bahwa jenis-jenis kurikulum ada 3 (tiga), yaitu:
1. Separate Subject Curriculum
Separate subject curriculum adalah jenis organisasi kurikulum yang terdiri atas mata pelajaran yang terpisah-pisah. Istilah lain dari kurikulum ini ialah kurikulum mata pelajaran terpisah atau tidak menyatu, dikatakan demikian karena data-data pelajaran disajikan pada peserta didik dalam bentuk subject atau mata pelajaran yang terpisah satu dengan yang lainnya.
Penyusunannya didasarkan atas pengalaman dan kebudayaan umat manusia sepanjang masa, lalu disederhanakan dan disusun secara logis, kemudian disesuaikan dengan umur dan perkembangan anak didik. Pengetahuan-pengetahuan dan pengalaman-pengalaman itu dituangkan ke dalam kurikulum dari suatu lembaga pendidikan (Sekolah); dibagi-bagi menurut keperluan setiap tingkatan kelas serta ditentukan scopenya masing-masing.
Separated subject curriculum telah dilaksanakan sejak lama hingga sekarang masih banyak dipertahankan mulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Setiap mata pelajaran disusun secara terpisah satu sama lain dengan waktu yang dibatasi dan dipegang oleh guru baik oleh bidang studi maupun oleh guru kelas.
Pada zaman Romawi ada mata pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik yang terdapat dalam The Seven Liberal Arts yang terbagi menjadi dua kelompok, yang masing-masing kelompok berisikan tiga dan empat mata pelajaran yang diajarkan secara terpisah yaitu kelompok Trivum yang berisikan tiga mata pelajaran, gramatik, retorika, dan logika. Kelompok yang lain adalah kelompok Quadrium yang berisikan empat mata pelajaran yaitu; aritmatika, geometri, astronomi dan musik.
Kemudian tiap-tiap mata pelajaran tersebut berkembang menjadi anak cabang ilmu pengetahuan induknya dan berdiri sendiri atau bahkan menjadi prerequisite (prasyarat) untuk mata pelajaran yang berkembang berikutnya. Contoh mata pelajaran prerequisite dalam mata pelajaran yang berkembang berikutnya dapat mempelajari writing (menulis), terlebih dahulu harus paham structure (tata bahasa), vocab (kosa kata) dan reading (membaca).
Vocab adalah prerequisite (prasyarat) dari reading, structure adalah prasyarat dari writing. Contoh lain, ilmu pendidikan berkembang menjadi pendidikan historois, pendidikan nasional, pendidikan sosial dan seterusnya. Bidang psikologi berkembang dari psikologi umum beranak cabang menjadi psikologi perkembangan, psikologi pendidikan, psikologi kepribadian, psikologi dalam dan sebagainya.
Dalam organisasi separated subject curriculum, yang memisah-misahkan mata pelajaran sedemikian rupa, sehingga setiap mata pelajaran dapat berkembang menjadi berbagai anak cabang ilmu pengetahuan, anak cabang ilmu pengetahuan berkembang menjadi cucu cabang dan seterusnya yang pada Untuk penyusunan kurikulum selanjutnya para penyusun membagi-bagi berbagai kelompok mata pelajaran tersebut menjadi bagian-bagian/ jurusan-jurusan, program-program, sedang peserta didik dipersilahkan untuk memilih bagian-bagian/ jurusan-jurusan, program-program yang sesuai dengan minatnya. Sungguhpun demikian penyelenggaraan dan pelaksanaan mata pelajaran masih tetap terpisah-pisah sesuai dengan organisasi separated subject curriculum.
Akhirnya peserta didik tidak mampu lagi untuk mempelajari semuanya. Untuk mengatasi hal yang sedemikian maka berbagai mata pelajaran yang sejenis dikelompokkan menjadi satu sehingga terjadilah kelompok-kelompok mata pelajaran yang berorientasi pada kemampuan berbahasa, ilmu-ilmu sosial, ilmu-ilmu eksakta yang masing-masing kelompok tersebut berkembang lebih lanjut menjadi bidang-bidang pengetahuan yang lebih rinci lagi.
2. Correlated Curriculum (Kurikulum Korelatif atau Pelajaran Saling Berhubungan)
Correlated berasal dari kata correlation yang dalam bahasa Indonesia berarti korelasi yaitu adanya hubungan antara satu dengan yang lainnya. Mata pelajaran dalam kurikulum ini harus dihubungkan dan disusun sedemikian rupa sehingga yang satu memperkuat yang lain, yang satu melengkapi yang lain. Jadi di sini mata pelajaran itu dihubungkan antara satu dengan yang lainnya sehingga tidak berdiri sendiri. Untuk memadukan antara pelajaran yang satu dengan yang lainnya, ditempuh dengan cara-cara korelasi antara lain:
· Korelasi okasional atau incidental, yaitu korelasi yang diadakan sewaktu-waktu bila ada hubungannya.
· Korelasi etis, yaitu yang bertujuan mendidik budi pekerti sebagai pusat pelajaran diambil pendidikan agama atau budi pekerti.
· Korelasi sistematis, yaitu yang mana korelasi ini disusun oleh guru sendiri.
· Korelasi informal, yang mana kurikulum ini dapat berjalan dengan cara antara beberapa guru saling bekerja sama, saling meminta untuk mengkorelasikan antara mata pelajaran yang dipegang guru A dengan mata pelajaran yang dipegang oleh guru B.
· Korelasi formal, yaitu kurikulum ini sebenarnya telah direncanakan oleh guru atau tim secara bersama-sama.
· Korelasi meluas (broad field), di mana korelasi ini sebenarnya merupakan fungsi dari beberapa bidang studi yang memiliki ciri khas yang sama dipadukan menjadi satu bidang studi.
Sifat hubungan ada berbagai macam. Ada yang bersifat timbale balik, sebab akibat, ada yang dihubungkan dengan sengaja, tetapi ada juga hubungan yang secara kebetulan. Dalam pengorganisasian kurikulum secara separated dirasa banyak kelemahannya, maka dicari pengorganisasian dengan cara lain yaitu dengan cara digabungkan atau dikorelasikan dua atau lebih mata pelajaran yang pokok bahasannya atau sub pokok bahasannya mempunyai tujuan pembahasan yang sama atau permasalahan yang sama.
1) Korelasi antar pokok bahasan dalam bidang studi yang sejenis, misalnya:
a. Dalam bidang studi bahasa, meliputi berbagai mata pelajaran: membaca, tata bahasa, mengarang, bercerita dan sebagainya.
b. Dalam bidang studi ilmu pengetahuan alam, meliputi berbagai mata pelajaran:: pisika, kimia, biologi, dan sebagainya
c. Dalam bidang studi ilmu sosial, berbagai mata pelajaran: sejarah, ilmu bumi, ekonomi, sosiologi, dan sebagainya.
d. Dalam bidang studi matematika, meliputi berbagai mata pelajaran: aljabar, ilmu hitung, ilmu ukur, dan sebagainya.
2) Korelasi antar pokok bahasan di luar bidang studi yang tidak sejenis, misalnya: pembahasan pokok bahsan “Candi Borobudur”. Untuk membahasa candi Borobudur perlu pembahasan mengenai:
a. Letak candi : dibahas oleh ilmu tanah, ilmu bumi
b. Letak dan siapa yang mendirikan: dibahas oleh mata pelajaran sosiologi, antropologi dan sejarah.
c. Pemilihan batu untuk candi: dibahas olehmata pelajaran ilmu alam
d. Bentuk candi: dibahas oleh ilmu arsitek
e. Kedatangan turis(luar/dalam negeri): dibahas oleh mata pelajaran ilmu pariwisata.
f. Beli souvenir: dibahas oleh mata pelajaran ilmu dagang dan sebagainya.
3. Intergrated Curriculum (Kurikulum yang di Padukan)
Integrated curriculum (kurikulum terpadu) yaitu kurikulum yang bahan ajarnya diberikan secara terpadu. Misalnya Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan fusi (perpaduan) dari beberapa mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi dan sebagainya. Dalam proses pembelajaran dikenal dengan pembelajaran tematik yang diberikan di kelas rendah Sekolah Dasar. Mata pelajaran matematika, sains, bahasa Indonesia, dan beberapa mata pelajaran lain diberikan dalam satu tema tertentu.
B. Keunggulan dan Kelemahan masing-masing jenis kurikulum
1. Separate Subject Curriculum
Keunggulan separate subject curriculum adalah sebagai berikut:
a. Memudahkan guru sebagai pelaksana kurikulum.
b. Bahan pelajaran dapat disajikan secara logis, sistematis dan berkesinambungan, hal ini karena setiap bahan telah disusun dan diuraikan secara sistematis dan logis dengan mengikuti urutan yang tepat yaitu dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang kompleks.
c. Organisasi kurikulum bentuk ini sangat sederhana, mudah direncanakan dan mudah dilaksanakan dan mudah juga diadakan perubahan jika diperlukan. Adanya kesederhanaan itu sangat diperlukan karena hal itu jelas akan menghemat tenaga sehingga menguntungkan baik dari pihak pengembang kurikulum itu sendiri maupun guru atau satuan pendidikan untuk melaksanakannya.
d. Kurikulum ini mudah dinilai untuk mendapatkan data-data yang diperlukan untuk dilakukan perubahan seperlunya. Karena kurikulum ini terutama bertujuan untuk menyampaikan sejumlah pengetahuan maka hal itu dapat dengan mudah diketahui hasilnya yaitu dengan melakukan pengukuran yang berupa tes.
Kelamahan-kelemahan separate subject curriculum adalah sebagai berikut ini:
a. Perkembangan dan pertumbuhan anak tidak harmonis.
b. Kurang memperhatikan masalah-masalah yang dihadapi anak secara factual dalam kehidupan mereka sehari-hari
c. Cenderung statis dan ketinggalan zaman
d. Kurikulum bentuk ini sangat terbatas, karena hanya menekankan pada perkembangan intelektual dan kurang memperhatikan factor-faktor lain.
2. Correlated Curriculum (Kurikulum Korelatif atau Pelajaran Saling Berhubungan)
Adapaun keunggulan dari Correlated Curriculum (Kurikulum Korelatif atau Pelajaran Saling Berhubungan) adalah sebagai berikut:
a. Adanya korelasi antara berbagai mata pelajaran yang dapat menopang kebulatan pengalaman dan pengetahuan peserta didik berhubung mereka menerimanya tidak secara terpisah-pisah.
b. Adanya korelasi antara berbagai mata pelajaran memungkinkan peserta didik untuk menerapkan pengetahuan dan pengalamannya secara fungsional. Hal ini disebabkan mereka dapat memanfaatkan pengetahuan dari berbagai mata pelajaran untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapinya.
c. Bahan pelajaran yang disajikan akan lebih dipahami
d. Pemahaman murid tentang bahan yang diajarkan akan lebih luas
e. Minat murid untuk mempelajari bahan pelajaran bertambah sehingga ia pun dapat mengasosiasikan pengetahuan yang dieprolehnya
f. Bahan yang disajikan lebih jelas dan lebih bermanfaat dalam kehidupannya.
Kelemahan-kelemahan dari correlated curriculum ini adalah sebagai berikut:
Kurikulum bentuk ini pada hakekatmya masih bersifat subject contered dan belum memilih bahan yang langsung dengan minat dan kebutuhan peserta didik serta masalah-masalah kehidupan sehari-hari.
Penggabungan beberapa mata pelajaran menjadi satu kesatuan dengan lingkup yang lebih luas tidak memberikan pengetahuan yang sistematis dan mendalam.
3. Intergrated Curriculum (Kurikulum yang di Padukan)
Kurikulum Intergrated Curriculum (Kurikulum yang di Padukan) memiliki keunggulan sebagai berikut:
a) Segala hal yang dipelajari dalam kurikulum unit bertalian erat dengan yang lain
b) Kurikulum ini sesuai dengan teori tentang belajar yang mendasarkan berbagai kegiatan pada pengalaman, kesanggupan, kematangan dan minat peserta didik
c) Adanya hubungan erat antara sekolah dan masyarakat
Kelemahan dari kurikulum ini:
a. Kuirkulum ini tidak mempunyai organisasi yang logis dan sistematis.
b. Pelaksanaan kurikulum bentuk ini amat repot.
c. Dengan kurikulum bentuk ini tidak dapat dimungkinkan adanya ujian umum.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jika dilihat dari sudut guru sebagai pengembang kurikulum dikenal jenis-jenis kurikulum sebagai berikut:
1. Open curriculum (kurikulum terbuka)
2. Close curriculum (kurikulum tertutup)
3. Guide curriculum (kurikulum terbimbing)
Sedangkan Nasution mengatakan bahwa jenis-jenis kurikulum ada 3 (tiga), yaitu:
1. Separate Subject Curriculum
2. Correlated Curriculum (Kurikulum Korelatif atau Pelajaran Saling Berhubungan)
3. Intergrated Curriculum (Kurikulum yang di Padukan)
Masing-masing jenis kurikulum tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan.
Referensi
Andesnata, Putra. 2012. Jenis-jenis kurikulum. https://sites.google.com/site/putraan desnata/jenis-kurikulum. Diakses pada tanggal 24 Juli 2013.
Indasari, Miftha. 2013. Perkembangan kurikulum Indonesia. http://tulisanpendidikan.wordpress.com/2013/03/05/perkembangan-kurikulumdi indonesia/ . Diakses pada tanggal 24 Juli 2013
Makalah elektronik. 2013. Jenis Kurikulum Pendidikan. http://www.emakalah.com/2013/01/makalah-kurikulum-pendidikanjenis.html. Diakses pada tanggal 24 Juli 2013
Pranata, Zudi. 2013. Model dan Jenis Kurikulum. http://zudipranata.blogspot.com /2013/03/model-dan-jenis-kurikulum.html. Diakses pada tanggal 24 Juli 2013
Zamroni, M. 2012. Jenis-jenisKurikulum. http://blog.umy.ac.id/bagusjihad/files/2012/11/jenis-jenis-kurikulum.pdf. Diakses pada tanggal 24 Juli 2013
You should see how my associate Wesley Virgin's report begins with this SHOCKING AND CONTROVERSIAL video.
BalasHapusYou see, Wesley was in the army-and soon after leaving-he unveiled hidden, "MIND CONTROL" tactics that the government and others used to get anything they want.
These are the same secrets lots of famous people (especially those who "come out of nothing") and elite business people used to become wealthy and successful.
You've heard that you utilize only 10% of your brain.
Mostly, that's because most of your brain's power is UNTAPPED.
Maybe this expression has even taken place INSIDE OF YOUR own mind... as it did in my good friend Wesley Virgin's mind around seven years back, while riding an unregistered, beat-up trash bucket of a vehicle without a license and with $3 on his banking card.
"I'm so frustrated with living paycheck to paycheck! Why can't I become successful?"
You took part in those types of thoughts, isn't it so?
Your success story is waiting to be written. You need to start believing in YOURSELF.
Take Action Now!